Dari data terbaru yang dirilis oleh WHO, menyebutkan telah terjadi 3 kasus resistensi virus H1N1 terhadap Oseltamivir (Tamiflu), satu-satunya obat yang digunakan untuk mengatasi kasus virus flu babi (H1N1). Resistensi yang cepat terhadap obat yang bekerja dengan cara menghambat enzim neuroimidase ini sungguh tidak diduga. Setidaknya hal ini akan membuat berkurangnya pilihan terapi untuk pasien yang mengalami flu babi.
Tiga kasus resistensi ini ditemukan di Hongkong, Denmark dan Jepang. Yang cukup mengkhawatirkan yaitu resistensi yang terjadi di hongkong, dimana pada pasien ini belum sekalipun menggunakan obat oseltamivir, sepertinya telah terjadi mutasi spontan pada pasien ini. Tetapi hingga kini belum ada bukti bahwa virus yang bermutasi pada pasien ini telah menyebar ke manusia yang lain.
Penyebab cepatnya terjadi resistensi ini diduga karena penggunaan yang oseltamivir yang berlebihan, hal ini dimungkinkan sulitnya melakukan diagnosa penyakit H1N1, dokter terutama dokter anak cenderung melakukan tindakan "pencegahan" dengan memberikan obat ini kepada pasien dengan gejala flu (meski tanda kearah flu babi masih belum muncul).
No comments:
Post a Comment