Awal bulan juni ini, Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui obat baru untuk pengobatan osteoporosis pada wanita yang telah monopause. Nama generik obat tersebut adalah Denosumab, dengan nama dagang PROLIA yang diproduksi oleh perusahan farmasi Amgen. Obat ini bekerja sebagai penghambat RANK (Receptor Activator for Nuclear Factor κ B) sebuah reseptor yang apabila di aktivasi akan menyebabkan peningkatan metabolisme tulang.
Penggunaan obat ini cukup unik karena cukup dengan injeksi sub-kutan setiap 6 bulan sekali sudah cukup untuk mencegah pengrusakan tulang lebih lanjut pada kasus osteoporosis. Keamanan dan efektifitas obat ini telah terbukti dalam sebuah multisenter uji klinik fase 3 dengan nama FREEDOM (Fracture Reduction Evaluation of Denosumab in Osteoporosis Every 6 Months). pemberian obat ini selama 3 tahun pada pasien osteoporosis yang sudah monopause usia 60-91 tahun terbukti mampu mencegah insiden patah tulang belakang, tulang pinggang dan lainnya.
Tetapi bukan berarti obat ini tanpa efek samping. berapa efek samping obat yang muncul pada saat studi tersebut dilakukan antara lain: nyeri punggung, nyeri pada tulang anggota gerak, nyeri pada otot, meningkatnya kadar kolesterol darah, meningkatnya risiko infeksi saluran kemih. Selain itu beberapa efek samping serius seperti hipokalsemia, infeksi pada kulit, gejala dermatitis, ruam, dll. Prolia juga menyebabkan penghambatan pada turnover tulang yang mungkin akan mengakibatkan osteonekrosis pada rahang.
Oleh karena itu, saat pemberian obat ini diharapkan pasien menerima informasi yang benar dan paham akan keuntungan dan kerugian yang mungkin timbul akibat penggunaan obat ini
No comments:
Post a Comment